Pertanyaan Jelaskan permasalahan pertanian di Indonesia jika dilihat dari kualitas tanahnya
Disisi lain, masih banyak masalah yang perlu dibenahi, di antaranya adalah rendahnya regenerasi anak muda untuk berkontribusi di sektor pertanian maupun pemerintah sendiri yang masih kurang dalam memberikan perlindungan kepada petani (misalnya, dalam hal kepastian harga, petani masih sering menjadi korban permainan pasar).
Jelaskanpermasalahan permasalahan pertanian di indonesia jika dilihat dari kualitas tanahnya - 27365679 marukganteng560 marukganteng560 13.03.2020 IPS Sekolah Menengah Pertama terjawab Jelaskan permasalahan permasalahan pertanian di indonesia jika dilihat dari kualitas tanahnya 1 Lihat jawaban Iklan Iklan
Jelaskanpermasalahan pertanian di Indonesia jika dilihat dari kualitas tanahnya. SD Jelaskan permasalahan pertanian di Indonesia jika TF. Tazkiya F. Ditanya 30 menit yang lalu. Jelaskan permasalahan pertanian di Indonesia jika dilihat dari kualitas tanahnya. 0. 0.
Makadari itu indonesia disebut sebagai negara agraris. Bila membahas ttg masalah pertanian ttg kualitas tanah, kembali pada orang mengolah lahan atau tanah pertanian tersebut bila orang tsb topik034 topik034
PERMASALAHANDALAM EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA. 1. Karakteristik Produk Pertanian 2. PERMASALAHAN DALAM EKONOMI PERTANIAN DI INDONESIA. 1. Karakteristik Produk Pertanian 2. Permasalahan Pertanian Author: Guest. 60 downloads 353 Views 500KB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. PERMASALAHAN STATISTIKA DALAM PENELITIAN
dKqYT.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Masalah yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam serta lingkungan hidup di Indonesia, sebagaimana juga dialami oleh negara sedang berkembang lainnya, merupakan pencerminan dari akibat keterbelakangan pembangunan dan sekaligus juga suatu masalah yang menyertai proses pelaksanaan pembangunan. Kendala pada pembangunan hingga proses pelaksanaan pembangunan, kedua hal tersebut bisa mengakibatkan permasalahan di lapangan dalam proses pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Masalah pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup timbul karena keterbelakangan pembangunan merupakan masalah yang mendesak bagi Indonesia. Persoalan yang terjadi ialah terjadi tekanan penduduk terhadap lahan yang sangat kuat sehingga mampu mendorong penduduk di daerah tertentu, terutama di Pulau Jawa, yaitu dengan menggunakan hutan yang harusnya harus dilindungi, namun dijadikan sebagai lahan pertanian oleh tersebut, menyebabkan kerusakan lahan dan menimbulkan masalah lingkungan yang sebelumnya tidak ada. Sumber daya lahan yang digunakan dalam pembangunan adalah sumber alam yang dapat pulih, jika kemampuan untuk memperbaharuinya tidak dilampaui oleh penggunaannya. Pemanfaatan yang berlebihan atau pengelolaan lahan yang kurang tepat dapat menyebabkan penurunan produktivitas lahan sehingga lahan dapat menjadi lahan kritis. Lahan kritis adalah tanah yang sudah tidak berfungsi dengan baik sesuai dengan manfaat tanah serta kandungannya, karena telah mengalami proses kerusakan fisik, kimia, serta biologi, sehingga dapat membahayakan fungsi hidroorologi, produktivitas pertanian, pemukiman, kehidupan sosial serta ekonomi karena efek dari daerah penyebab terjadinya lahan kritis yaitu adanya masalah yang cukup komplek karena masalah tersebut muncul sebagai efek dari interaksi manusia dalam proses mengelola lahan, baik secara langsung atau tidak langsung. Adanya proses campur tangan manusia dalam memanfaatkan lahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sudah melebihi daya dukung, sehingga lahan tersebut menjadi kurang produktif atau rusak. Salah satu penyebab kerusakan lahan yaitu adanya erosi tanah. Proses terjadinya erosi tanah yaitu pada permukaan tanah, dimana butiran tanah yang terkandung unsur hara terangkut ke permukaan sehingga dapat diendapkan di tempat lain. Hal ini mengakibatkan lapisan tanah menjadi tipis. Oleh karena itu, tanah yang memiliki ukuran tebal belum tentu subur, dan tanah yang berukuran tipis belum tentu tidak subur. Tebal tanah yang kurang subur masih dapat ditingkatkan kesuburannya, antara lain dengan cara pemupukan. Berbeda dengan tanah yang berukuran tipis, jika diabaikan dapat mengakibatkan erosi, sehingga hal tersebut dapat menghilangkan kesuburan tanah, karena dapat mengakibatkan akar tanaman yang kemungkinan sudah tidak dapat berpijak pada tanah yang semakin menipis. Maka dari itu erosi adalah proses pengikisan tanah yang sangat berpengaruh dalam siklus hara terhadap penurunan intesitas kesuburan lahan. Adapun solusi dalam mengatasi permasalahan pada lahan pertanian yaitu dengan cara pemerintah membuat kebijakan yang tegas tentang pengendalian alih fungsi lahan agar lahan tanah pertanian dapat bermanfaat sebagaimana mestinya. Referensi Isa, I. 2006, June. Strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian. In Prosiding Seminar Multifungsi dan Revitalisasi Pertanian. A. Dariah, NL Nurida, E. Husen. F. Agus editor, Bogor pp. 27-28.Iqbal, M., & Sumaryanto, S. 2016. Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Bertumpu pada Partisipasi Masyarakat. Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Mahasiswi jurusan Agroekoteknologi konsentrasi Bioteknologi Pertanian Universitas Udayana yang tertarik dalam bidang tulis menulis. Selain bekerja sebagai freelance content writer, ia juga menulis artikel blog untuk sebuah NGO di organik merupakan suatu sistem produksi budidaya berdasarkan daur ulang hara secara hayati. Daur ulang tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan limbah ternak dan tanaman serta lainnya yang mampu memperbaiki kesuburan dan struktur organik organic farming merupakan salah satu pertanian alternatif, dimana pertanian alternatif bertujuan untuk mengantisipasi dampak kegiatan pertanian terhadap lingkungan. Banyak negara maju yang sudah sangat memperhatikan masalah lingkungan, seperti residu kimia pestisida pada bahan pangan. Sedangkan di Indonesia, kondisinya sangat berbeda, karena pandangan kita masih dominan pada peningkatan swasembada sekarang, banyak pemahaman yang keliru mengenai pertanian organik, seperti kembali ke pertanian tradisional, biayanya mahal, produksi rendah, dan membutuhkan banyak tenaga kendala atau tantangan sistem organic farming dibagi menjadi 2, yaitu kendala internal dan kendala eksternal. Kendala internal meliputi Belum ada cara pendaur-ulang hara yang sesuai dengan sistem pertanaman yang berkembang saat hayati masih dalam tahap pengembangan. Pupuk hayati yang beredar di masyarakat masih sangat sedikit dan sebagian besar lainnya masih dalam tahap penelitian. Keberhasilan yang tampak juga masih sangat itu, kendala-kendala eksternal meliputi hal-hal berikut iniPengetahuan tentang fisiologi dan ekologi biologi tanah masih sangat terbatas, sehingga bioteknologi tanah tidak dapat berkembang, padahal bioteknologi tanah dibutuhkan dalam pengembangan pupuk pembangunan pertanian masih menitikberatkan pada produksi pertanian secara nasional, belum mengarah ke efektivitas, efisiensi, konservasi, dan IPTEKdi Indonesia memberikan prioritas rendah terhadap ilmu pengetahuan dasar, termasuk rekayasa pabrik pupuk yang merupakan hasil dari industrialisasi sehingga pengembangan pertanian organik menimbulkan pertentangan program sektoral antara pertanian dan juga Keuntungan dan Perkembangan Pertanian Organik di IndonesiaFoto melihat kondisi pertanian yang ada di Indonesia saat ini, usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kebutuhan pangan adalah dengan memperbaiki kualitas Memperkenalkan Pertanian OrganikMaka, tahap awal pengenalan organic farming membutuhkan strategi yang memadukan komponen pertanian organik ke dalam teknologi konvensional, yang dapat dilaksanakan seperti penjelasan berikut iniPertanian konvensional tetap dilaksanakan, terlebih di daerah dengan sarana dan prasarana yang mendukung. Sementara itu, organic farming diterapkan di wilayah yang kurang tersentuh teknologi dampak pertanian konvensional dan dicari organic farming perlu dimasukkan ke dalam paket teknologi transisi menggunakan metode PHT pengendalian hama terpada dan PNT pengelolaan nutrisi terpadu.Identifikasi peluang pemasaran produk organic farming. Selain itu, perlu dijalin interaksi dan jaringan kerja yang saling menguntungkan antara produsen dan konsumen untuk menjamin pemasaran pelaksanaannya, produksi budidaya organik perlu dikembangkan dengan memperhatikan keadaan agroekosistem dan teknologi spesifik peningkatan pengetahuan mengenai pertanian organik melalui pendidikan dan peninjauan kembali mengenai kebijakan penggunaan masukan bahan kimia pertanian terhadap pendekatan pengelolaan DAS di lahan kering miring termasuk pengembangan peternakan perlu adanya ketetapan mekanisme sertifikasi, akreditasi, dan labelisasi produk yang dibudidayakan secara beberapa tantangan-tantangan beserta tahap awal untuk memperkenalkan pertanian organik di Indonesia. Bagaimana menurut kamu Sobat PTD?Klik & Baca Perbedaan Organik dan Anorganik, Mana Yang Lebih Baik?Sumber Pertanian Organik oleh Rachman Sutanto tahun 2002Penulis Nevy Widya Pangestika Mahasiswa Agroekoteknologi Universitas UdayanaIngin menjual hasil panen kamu langsung ke pembeli akhir? Silahkan download aplikasi Marketplace Pertanian Pak Tani Digital di artikel pertanian atau berita pertanian terbaru? Langsung saja klik di sini.
6 Masalah Menahun Pertanian di Indonesia yang Tak Kunjung Selesai Tanjungmeru - Indonesia terkenal sebagai negara agraris karena sebagian penduduknya bekerja di sektor pertanian. Di dalamnya, petani merupakan pelaku utama dalam sektor pertanian yang berperan penting dalam mewujudkan ketahanan pangan. Melalui petani, kebutuhan pangan rumah tangga hingga bahan baku industri dapat terpenuhi dengan baik. Namun, petani seringkali dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang rumit. Dan tak jarang permasalahan tersebut justru menyebabkan kerugian yang besar bagi mereka. Tak tanggung-tanggung, masalah tersebut muncul setiap tahun dan masih menjadi misteri dalam penyelesaiannya. Lantas, apa saja yang menjadi masalah menahun sektor pertanian negara ini? Simak faktanya berikut ini. Pertanian dipandang sebelah mata Stigmatisasi masyarakat masih banyak menganggap bahwa pertanian hanya berujung kepada mencangkul saja. Sehingga terkesan sektor pertanian adalah jorok dan miskin. Citra sektor pertanian yang tampak kotor dan miskin didasari oleh tidak adanya bukti kuat yang mengatakan bahwa bertani itu menjanjikan. Bukan berarti seluruh petani itu miskin. Namun, kebanyakan ekonomi petani masih termasuk kelas menengah ke bawah. Krisis regenerasi petani muda Rendahnya minat regenerasi muda untuk terjun ke dunia pertanian terlihat dari statistik sebesar 61% petani berusia >45 tahun. Padahal, generasi muda adalah generasi penerus sekaligus kunci keberhasilan sektor pertanian. Jika tidak segera ditangani, ketahanan pangan nasional akan sulit dicapai bangsa ini. Salah satu program yang mulai banyak digerakkan adalah modernisasi pada pertanian itu sendiri sehingga tampak lebih baik. Pertanian digital adalah hal yang menarik untuk mengubah citra pertanian menjadi bisnis yang menarik. Rantai niaga yang merugikan petani Kesenjangan pembagian keuntungan yang didapat antara petani dan distributor, petani yang paling banyak dirugikan. Hasil yang didapat tidak sebanding dengan resiko yang dialami petani. Kondisi demikian yang menyebabkan pekerjaan sebagai petani tampaknya tidak menjanjikan. Keuntungannya tak seberapa, belum lagi dihitung dengan kerugian ketika cuaca tidak mendukung ataupun serangan hama. Untuk itu, diperlukan sarana yang mampu memotong rantai perniagaan yang cukup panjang untuk komoditas pertanian. Harapannya, petani mampu menyediakan produknya secara langsung ke konsumen sehingga keuntungan yang diperoleh petani pun meningkat. Teknik budi daya kurang presisi Presisi yang dimaksud di sini adalah bertani dengan teknik yang benar dan tepat guna. Di lapangan, pertanian dilakukan berdasarkan naluri dan pengalaman. Jarang sekali petani di Indonesia yang berasal dari kalangan terdidik yang sudah memiliki bekal pengetahuan yang cukup tentang pertanian. Misalnya, pemberian pupuk dengan dosis yang tepat, penanganan hama yang benar, ataupun proses pasca panen yang seharusnya dilakukan sehingga nilai jual produk lebih tinggi. Selain itu, benih yang digunakan sebagai bahan tanam bukanlah benih bersertifikat. Idealnya, pemerintah melalui kelembagaan pertanian melengkapi pengetahuan masyarakat tani dengan menurunkan penyuluh pertanian. Benar, program ini sudah berjalan. Namun, tak jarang pula, penyuluh kurang menguasai masalah pertanian itu sendiri. Alhasil, petani pun bersikeras dengan pengetahuan yang dimilikinya Modal bagi petani Kesulitan yang juga sering menimpa petani adalah mencari modal. Usaha tani yang tidak bisa memberikan kepastian, yakni bergantung pada alam, menyebabkan pemberi kredit enggan mengeluarkan uang kepada wirausahawan di bidang pertanian. Alih fungsi lahan Banyak terjadi di pulau Jawa, padatnya penduduk dengan tingkat kebutuhan yang tingi menyebabkan lahan-lahan pertanian diubah menjadi perumahan dan gedung-gedung bertingkat. Produktivitas yang tidak seberapa ditambah dengan lahan yang semakin sempit menyebabkan perekonomian petani semakin terhimpit. Selain masalah di atas, pastinya masih banyak masalah lainnya yang perlu segera untuk diselesaikan. Penyelesaian masalah tersebut tentunya harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat yang terlibat mulai dari petani hingga pemerintah.
JAKARTA, - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia HKTI mengidentifikasi lima persoalan yang masih akan menimpa sektor pertanian dalam negeri selama lima tahun ke depan. Sekretaris Jenderal HKTI Bambang Budi Waluyo mengatakan, persoalan pertanian itu tak hanya terjadi pada lahan persawahan, melainkan pada lahan kehutanan dan rempah-rempah. "Masalah pertama adalah permodalan, kedua lahan makin sulit, ketiga teknologi pertanian modern, keempat persoalan pupuk, dan terakhir soal pemasarannya," kata Bambang di Sekretariat HKTI, Jakarta, Kamis 2/8/2018. Oleh karena itu, Bambang menilai perlu adanya pengembangan soft skill bagi para petani di daerah untuk bisa mengatasi persoalan tersebut. Baca juga Chatib Basri Teknologi Blockchain Bantu Perekonomian Petani "Keberadaan teknologi pertanian modern adalah sebuah keniscayaan maka dari itu perlu adanya perubahan mindset petani untuk menggunakan teknologi tersebut, bukan tradisional," sebut dia. Terkait hal tersebut, Ketua Dewan Pakar HKTI Agus Pakpahan menyatakan perlu adanya kebijakan terpusat untuk bisa mengatasi segala macam persoalan pertanian tersebut. "Semua itu tergantung dari kebijakan, kalau kebijakan sukses akan mengalami sejarah pertanian maju dan makin luas. Petani dan non-petani harus saling bersinergi, bukan berlawanan," sambung Agus. Salah satu kebijakan yang diluncurkan untuk menangani permasalahan pertanian itu adalah pembentukan korporasi pertanian atau gabungan kelompok tani Gapoktan. Presiden Joko Widodo menegaskan, di era modern sekarang petani harus terorganisasi layaknya korporasi. "Saya selalu menyampaikan, marilah yang namanya petani, jangan sampai jalan sendiri-sendiri. Buatlah kelompok tani, gabungan kelompok tani," ujar Jokowi dalam acara pembukaan Asian Agriculture & Food Forum ASAFF Tahun 2018 di Istana Negara, Jakarta, Kamis 28/6/2018. "Tapi itu pun belum cukup. Untuk menjadi kekuatan besar, buatlah kelompok lebih besar lagi. Kelompok besar gabungan kelompok tani seperti itu sering saya sampaikan, namanya korporasi petani. Harus ada korporasi petani dalam jumlah besar. Kalau swasta bisa, saya meyakini petani juga bisa," kata dia. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
jelaskan permasalahan pertanian di indonesia jika dilihat dari kualitas tanahnya